Aku termangu menatap kejauhan, hari ini putraku merayakan ulang tahun ke 26, usia yg cukup dewasa untuk seorang pria. Seharusnya aku bahagia merayakan bersama keluarga, tapi engkau jauh dari bunda anakku, sehingga bunda tdk bisa merayakan bersama. Sebagai ibu, aku tentu merasa sedih karena tidak bisa bersama anakku di hari bahagia ini.
Tiba tiba sayup sayup aku mendengar lantunan lagu dari penyanyi kesukaan keluarga kami, Ebiet Gad.''.Tentang seorang sahabat," entah mengapa, tiba tiba aku tersentak, bait demi bait seolah berputar dikepalaku, tertawa sinis kepadaku..// Ibu izinkan aku bicara, dengarkan dan jangan kau hentikan, cerita yang hendak aku paparkan, dan semestinya engkau dapat mengerti, cintaku menggumpal dan membeku, di dalam dada./ Ibu biarkan aku jadi lelaki, rasanya aku telah cukup dewasa, dan akan bijak mengambil keputusan, jangan kau kurung dengan peraturanmu, berikan kebebasan untuk memilih tambatan hati.//...
Airmata mengalir dengan deras dikedua pipi ku yang cekung, seolah air bah yang tidak bisa dibendung lagi. Hari ini aku baru menyadari, betapa selama ini aku selalu ikut campur dan bahkan menilai dengan kritis setiap wanita yang kau kenalkan kepadaku. Aku tidak memperhatikan bagaimana perasaanmu, dan kamu anakku hanya bisa tunduk dan menyerah mengikuti saran bundamu ini.
Meski yang bunda lakukan adalah demi kebahagiaanmu dan demi masa depanmu, namun tetap saja aku merasa sangat bersalah padamu anakku. Selama ini aku merasa benar dan merasa berhak untuk menentukan masa depanmu, (meski kadang engkau mengakui bahwa bundamu ini benar), tanpa memperdulikan bahwa kau pasti sedih dan kecewa.
Kali ini izinkan bunda bicara apa adanya, setelah itu kau bebas menghakimi apa yang bunda lakukan se
lama ini benar atau salah dalam pandanganmu.
Anakku yang sangat bunda kasihi, mungkin diusia remajamu, jatuh cinta adalah hal yang sederhana, kamu senang dan dia senang, sudah cukup untuk melangkah ke masa depan. Namun anakku, bundamu ini telah cukup makan asam garamnya kehidupan, modal Cinta saja tdk bisa menjamin kebahagiaanmu. Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi kebahagiaanmu kelak, yang sekarang mungkin tidak kamu perdulikan, namun suatu saat kelak akan sangat berpengaruh dalam kehidupanmu.
Anakku, masih ingatkah ketika bunda bilang, akhlaq atau budi pekerti bagi calon istrimu sangat penting bagi bunda? karena wanita adalah tiang keluarga, dia nanti akan mendidik putra dan putrimu, bagaimana dia bisa mendidik anak anakmu dengan baik bila dia sendiri tidak berprilaku baik terhadap orang tua? kepatuhan nya kepada Tuhan, juga bunda syaratkan untuk menjadi calon istrimu, ini hal yg mutlak. Mungkin engkau sudah tahu kenapa, tapi bunda akan berikan alasannya.
Anakku...! Seorang Istri adalah calon ibu, yang akan mendidik dan mengawal putra putrimu kelak. Sebagai pendidik yang pertama bagi anak, maka ibu haruslah seorang yang kuat, baik pribadi maupun kepatuhannya dalam menjalankan syareat agama nya, karena adakalanya banyak sekali masalah yang nanti dihadapi oleh istrimu dlm mengatur dan mengawal rumah tangganya, dan solusinya adalah hanya bersandar pada Alloh SWT.., kalau dia seorang yang patuh pada aturan Robb nya maka tdk sulit bagi dia mendekat ke ILLAHI..., tidak sulit bagi dia untuk bangun dimalam hari bermunajat dengan Robb nya, agar masalah yang dihadapi bisa terselesaikan dengan baik. Hanya di tangan ibu yang demikianlah, seorang anak akan tumbuh dengan baik dan dengan iman yang kuat pula.
Syarat yang lain, apakah harus cantik? bunda tidak bisa mengukur kecantikan seseorang, karena cantik itu relatif. Namun anakku, tentu saja bunda berharap Istrimu adalah wanita yang cantik luar dalam. Mungkin bagimu saat ini, cantik tidaklah diperlukan, asal dia baik denganmu dan menyayangimu sudah cukup bagimu. Sekali lagi, bunda telah mengamati dan mengalami bagaimana ruwet nya hidup berumah tangga, selagi masih ada kesempatan, pilihlah secantik mungkin. demi keutuhan keluargamu dimasa depan. Bukalah lebar lebar pandanganmu saat ini anakku, lihatlah ke kiri dan kananmu, namun jangan kau lakukan setelah kamu sudah berkeluarga. Bunda ingin, kalau kamu sudah berkeluarga, kamu akan setia kepada istrimu, menyayangi dan menghormatinya, jangan menyakiti hatinya dengan melihat wanita wanita cantik yang bukan muhrimmu.Kau tahu pepatah "Rumput tetangga lebih hijau"? begitulah gambaran hati seorang lelaki. Meski dia sudah punya istri cantik, masih melihat wanita lain yang bisa menggodanya. Bunda tidak ingin kamu seperti itu, karena itu pilihlah yang terbaik, yang kamu sudah pas dan banggakan, yang menurut kamu sudah tidak ada bandingnya. Supaya kelak kamu akan tahan dan tidak tergoda betapapun cantiknya wanita yang menggodamu.
Anakku...., semua yang bunda utarakan diatas, adalah ikhtiar seorang manusia, namun jodoh ada di tangan Tuhan, karena itu selain ikhtiar mintalah pada Robb mu, bermunajatlah di malam malam harimu, agar Dia memberikan jodoh terbaik, yang bisa mengantarkan kebahagiaanmu dunia akhirat. Bunda akan selalu mengalirkan doa untukmu tiada henti, dan menyebut namamu disetiap doa dan munajat bunda.
Semua rasa di hati, sudah bunda katakan, sekali lagi bunda mohon maaf untuk yang bunda lakukan selama ini, bunda tidak mau syair lagu Ebiet diatas, kamu tujukan buat bunda, tidak anakku, bunda tidak akan pernah memaksa kamu dengan pilihan bunda. Kamu bebas menentukan siapa yang akan kau pilih, bunda hanya bisa merestui siapapun yang kau kenalkan nantinya. Kutitipkan kamu pada yang maha Kuasa, semoga Alloh selalu melindungimu dan menuntunmu kejalan yang benar, dan memberimu kasih sayang Nya. amin.Peluk cium bunda selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar