Dialog Dengan Diri Sendiri.
Lima puluh tahun sudah kujalani hidupku, aku tidak tahu, masih berapa lama lagi Tuhan memberiku waktu.
Ketika kupandang sisa jalan yang harus kutempuh, ada kegamangan dan kerisauan.
Mampukah aku melewatinya dengan mulus?
Mampukah aku tidak tersandung dan jatuh di sisa perjalanan hidupku?
TUHAN...jangan biarkan sisa tempuh waktuku, penuh dengan onak dan duri yang aku tak sanggup menjalaninya. Jangan biarkan hamba Mu ini, menyia bukalah waktunya hanya untuk urusan duniawi belaka. Hamba ingin ketika menghadap Mu, hamba membawa bekal yang banyak yang bisa hamba persemabahkan untuk Mu ya ROBB, yang hamba rindukan dalam hati,pikiran dan perasaan hamba.
Hamba tahu, amatlah sulit melewati ujian Mu dg mulus. Amatlah sulit hamba berlari dari dosa dan maksiyat, Amat sulit juga bagi hamba untuk mengumpulkan amal sholeh dengan IHLAS dan RIDHO? Apalagi amal yang tidak disertai dengan ujub dan riya'.
Wahai diriku, mampukah kamu menjalani sisa hidupmu dengan baik baik saja???? Kenapa ada kegamangan dan keraguan di hati dan pikiranku ?
Aku tahu, semakin tua seseorang, hidup bukannya semakin mudah, namun betapapun sulitnya, hidup harus dilanjutkan, sampai waktu nya tiba menghadap sang KHOLIQ.
Haruskah karena kegamangan itu, lalu kamu tidak berbuat APA APA? Jangan pernah " Berhenti untuk Berbuat" wahai diriku, karena kalau itu kau lakukan, pada hakekatnya kamu sudah mati, meskipun nyawaku masih ada. kamu tidak ingin demikian bukan?
Ya ROBB, Kutitipkan diri yang hina ini pada Mu, Kutitipkan Suami yang kau pilihlah buatku kepada Mu dan Kutitipkan Anak Anakku kepada Mu. Karena aku tidak akan sanggup memelihara mereka.apalagi melindunginya.
Engkaulah ya ROBB....yang akan melindungi dan menjaga diriku, suami dan anak anakku. Engkaulah yang akan menuntun kami ke jalan Mu...dan Engkaulah yang memberi kami kasih sayang.
Kalau sudah saya serahkan semua kepada sang KHOLIQ, masihkah aku ragu dan gamang? Betapa kecil imanmu wahai diriku, betapa kerdilnya dirimu. Ampuni ya ROBB....semua dosa dosaku.
Ya ALLOH....sungguh diri ini hina, maka muliaknlah aku, dan diri ini lemah maka kuatkan ya ROBB, dan diri ini fakir maka katakanlah aku.amin ya Robbal Alaminya.
( ditulis, menjelang peringatan usia perkawinan ke 27)
Rabu, 30 Maret 2011
KOK MASIH SAKIT???
Hay...ini hari Minggu,seharusnya buat santai dan senang 2, karena besok sudah harus bekerja lagi. Tapi kenapa sih kok kepala masih sakit dan sakit lagi? Sudah banyak usaha yang aku lakukan. Mungkin Alloh belum memberikan kesembuhan. Aku masih harus bersabar dan tawakal lagi.
Kadang ditengah sakitku, aku merasa agak putus asa, terutama kalau setelah aku menjalani pengobatan. Sekian harapan membumbung tinggi, namun sekali lagi aku seperti meluncur jatuh dari tangga...brugh, aha aku tetap sakit dan tidak ada pengurangan sama sekali.( gini ini kalau biasa minta discon, heheheh sakitpun minta discon ).
Kadang aku bangkit, dan berusaha mencari pengobatan agar segera sembuh, namun sekali lagi, aku berhadapan dengan realita, bahwa sakitku belum hilang. Tentu sedikit putus asa menyerang hatiku, namun kukuatkan untuk bangkit dan berikhtiar lagi,
" ya ROBB, kalau sakitku ini karena dosaku pada Mu maka amapunilah dosaku! Namun kalau sakit ini karena ujian yang Kau berikan, mohon kuatkan hatiku ya ROBB, dalam menerima segala bentuk rada sakit ini".
Daripada merasakan rasa sakit, aku membaca buku berpikir positip.....entah mengapa bab demi bab yg kubaca sangat menyentuh...aku diam sejenak, kubiarkan pikiranku mengelana sejenak, namun ke hal yg positif, tiba tiba aku semangat lagi. Yah....aku tidak boleh menyerah. Aku katakan pada diriku berulang ulang, aku sudah sembuh, aku tidak sakit lagi.
Ajaib, tiba tiba aku punya kekuatan untuk berusaha berpikir positif, dan menata diri sendiri. Baik pola makan, obat, tidur, maupun pola berpikir saya. Aku tahu SEGALA BENTUK PENYAKIT, datangnya dari ALLOH, maka demikian juga KESEMBUHANNYA pasti juga karena Alloh. Aku hanya minta pertolongan kepada dokter terbaik yaitu Alloh SWT. Dia pasti akan menyembuhkanku kalau aku meminta.
Alhamdullilah, malamnya aku bisa tidur nyenyak, biasanya lepas jam 1 malam, aku sudah tidak bisa tidur lagi. Jam 3 aku bangun dg kondisi yang beda,jadi segar. Kuikuti saran suami, anak, maupun adikku....kuikuti semua saran yang positif, yang tidak membuat aku terpuruk. Alhamdullilah sampai hari Rabo ini, aku baik baik saja.
Ternyata segala sesuatu ada saatnya. Kita tidak tahu kapan Alloh akan memberikan rahmat Nya kepada kita. Jadi jangan pernah putus asa ya, apapun yang sekarang sedang dihadapi, bersabarlah, dan coba berpikir positif, jadikan derita adalah semangat buat kita maju dan sukses.
( Nasehat buat diri sendiri)
Kadang ditengah sakitku, aku merasa agak putus asa, terutama kalau setelah aku menjalani pengobatan. Sekian harapan membumbung tinggi, namun sekali lagi aku seperti meluncur jatuh dari tangga...brugh, aha aku tetap sakit dan tidak ada pengurangan sama sekali.( gini ini kalau biasa minta discon, heheheh sakitpun minta discon ).
Kadang aku bangkit, dan berusaha mencari pengobatan agar segera sembuh, namun sekali lagi, aku berhadapan dengan realita, bahwa sakitku belum hilang. Tentu sedikit putus asa menyerang hatiku, namun kukuatkan untuk bangkit dan berikhtiar lagi,
" ya ROBB, kalau sakitku ini karena dosaku pada Mu maka amapunilah dosaku! Namun kalau sakit ini karena ujian yang Kau berikan, mohon kuatkan hatiku ya ROBB, dalam menerima segala bentuk rada sakit ini".
Daripada merasakan rasa sakit, aku membaca buku berpikir positip.....entah mengapa bab demi bab yg kubaca sangat menyentuh...aku diam sejenak, kubiarkan pikiranku mengelana sejenak, namun ke hal yg positif, tiba tiba aku semangat lagi. Yah....aku tidak boleh menyerah. Aku katakan pada diriku berulang ulang, aku sudah sembuh, aku tidak sakit lagi.
Ajaib, tiba tiba aku punya kekuatan untuk berusaha berpikir positif, dan menata diri sendiri. Baik pola makan, obat, tidur, maupun pola berpikir saya. Aku tahu SEGALA BENTUK PENYAKIT, datangnya dari ALLOH, maka demikian juga KESEMBUHANNYA pasti juga karena Alloh. Aku hanya minta pertolongan kepada dokter terbaik yaitu Alloh SWT. Dia pasti akan menyembuhkanku kalau aku meminta.
Alhamdullilah, malamnya aku bisa tidur nyenyak, biasanya lepas jam 1 malam, aku sudah tidak bisa tidur lagi. Jam 3 aku bangun dg kondisi yang beda,jadi segar. Kuikuti saran suami, anak, maupun adikku....kuikuti semua saran yang positif, yang tidak membuat aku terpuruk. Alhamdullilah sampai hari Rabo ini, aku baik baik saja.
Ternyata segala sesuatu ada saatnya. Kita tidak tahu kapan Alloh akan memberikan rahmat Nya kepada kita. Jadi jangan pernah putus asa ya, apapun yang sekarang sedang dihadapi, bersabarlah, dan coba berpikir positif, jadikan derita adalah semangat buat kita maju dan sukses.
( Nasehat buat diri sendiri)
Rabu, 23 Maret 2011
BETULKAH SAKIT ADALAH ANUGRAH ?
Banyak para ulama dan ustadz yang mengatakan Sakit adalah ANUGRAH Alloh bagi hamba yang dikasihi Nya. Ada beberapa hadist yang menyebutkan bahwa Rasululloh telah beberapa kali bersabda tentang keutamaan ujian sakit bagi hamba Alloh.
Ketika aku mendengar ceramah tentang keutamaan sakit, beserta beberapa pahala dan ANUGRAH dari Alloh bila kita menerima dengan Ihlas dan sabar, sepertinya biasa saja. Saya dengarkan namun tidak begitu saya perhatikan secara khusus, malah dg bercanda aku berkata kepada teman 2 ku " Pasti amat sulit ya, sabar dan ikhlas ketika kita diuji sakit. Yang ada pasti mengeluh dan bertanya kenapa kok aku yang sakit?. Teman temanku malah ikutan menyetujui pernyataanku. Sama sekali tdk terpikir dihatiku untuk menelaah lebih lanjut, bagaimana inti atau hikmah dari sabda Rasul tentang sakit ini.
Waktu terus berjalan, dan usiaku juga bertambah dari tahun ke tahun, tiada terasa satu demi satu penyakit mulai berdatangan di tubuhku, dari yang ringan sampai agak berat. Adakalanya aku bisa sabar dan ikhlas, namun adakalanya aku tidak sabar, marah,menangis,mengeluh dan sejumlah kegiatan negatif lainnya, dalam merespon rasa sakit yang saya rasakan.
Sampailah dua tahun belakangan ini, kira kira pertengahan tahun 2009. Aku mengalami suatu
ujian dalam hidup yang bagiku sangatlah berat ( mungkin bagi orang lain tidak begitu), tapi
bagi saya yang selama hidup saya,selalu menjunjung tinggi kesetiaan dan putihnya kasih sayang,
adalah bagai sengatan listrik yang mampu membakar tubuhku. Sejak itu...kesehatanku menurun
drastis, Yang paling mengguncang hatiku, ketika aku di vonis ada tumor di indung telor dan krn tidak tahu keganasannya, maka selain oprasi pengangkatan tumor, maka rahimkupun akan diangkat.
Kucoba tegar ketika dokter mengatakannya padaku. Namun dalam hatiku rasanya mau hancur, beribu ketakutan berkumpul menjadi satu. Mendengar kata oprasi saja aku sudah ketakutan, apalagi
harus merelakan rahimku juga. Aku menangis hampir dua hari dua malam..untunglah waktu itu
menjelang hari raya haji, dimana saatnya hamba Alloh yang bertakwa untuk melaksanakan korban.
Tiba tiba timbul satu kesadaran dalam hatiku, mungkin kali ini Alloh meminta aku berkorban,
tidak sekedar kambing atau sapi, tapi rahimku, tempat anak anakku dulu aku kandung. Aku makin
semangat mendekatkan diri pada Alloh, setiap malam di tengah sholat tahajudku..aku brrsimpuh
dan merintih mohon ampun seraya mengucapkan " ya ALLOH, telah 50 tahun hamba Kau Pinjami rahim ini, sekarang waktu mau Kau ambil kembali, kenapa aku seolah tidak terima? Padahal jangankan
rahimku kalaupun toh nyawaku Engkau ambil,hamba tidak mampu mencegahnya....Ambillah Ya Alloh,
kalau rahim ini harus kau ambil, tapi jangan Kau ambil nyawaku dulu,tolong panjangkan usiaku
sedikit lagi saja, sampai aku mengantarkan anak anakku ke gerbong hidup baru mereka..kabulkan ya ROBB...doa hamba yang banyak dosa ini. Amin.
Alloh maha besar, begitu aku merelakan dan ikhlas menyerahkan rahimku, justru Alloh
berkehendak lain. Aku hanya oprasi pengangkatan tumor, namun rahimku tidak diangkat, artinya Alloh masih meminjamkan rahim ini untuk tetap ditubuhku, Semoga sampai aku menghadap Nya
kelak.
Dari kejadian ini aku makin intens mempelajari tentang ujian sakit...apa sih ujian sakit itu? Apa pahalanya? Kenapa dikatakan ANUGRAH? Dan bagaimana kita menyikapi rasa sakit yang setiap
saat diujikan oleh Alloh buat hamba Nya ?
Didunia ini adalah tempat ujian, dan salah satu ujian bagi hamba Alloh adalah merasakan sakit. Kita kadang lulus kalau diuji dengan masalah, diuji dengan harta, diuji dengan kemiskinan. Namun ketika diuji sakit, banyak yang tidak lulus. Saya juga merasakan bahwa saya tidak lulus ketika saya diuji dengan sakit. Karena saya kurang sabar, banyak mengeluh bahkan menangis karena rada sakit yang sangat. Bagi yang tidak lulus, maka tidak ada yang di dapat selain
penderitaan dan penderitaan, dari rasa sakit yang dideritanya.
Agar kita bisa mendapatkan hal yang positif atau hikmah dan manfaat dari sakit yang kita
derita, maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.
Pertama, TIDAK MENGELUH :
Yakinlah bahwa apa saja yang menimpa Anda, baik yang menyenangkan atau menyusahkan, itu sudah ditakdirkan oleh Alloh SWT.
Kedua, SABAR :
jika kita sabar ketika sakit, maka kita akan meraih keuntungan besar, yaitu DOSA DOSA AKAN TERHAPUS,Derajad kita akan diangkat dan kita dimasukkan ledakan surga.
Sabar yang paling utama adalah ketika kita ditimpa sakit,dia langsung menyadari bahwa semua
itu adalah takdir Alloh dan dia menghadapinya dengan sabar tanpa mengeluh, Apapun menggugat.
Ketiga, SAKIT ADALAH TANDA SESEORANG DICINTAI ALLOH :
Setiap orang tentu ingin disayang oleh Alloh, dan diantara tanda Alloh mencintai seseorang adalah menjadikannya sakit.
Keempat, SAKIT ADALAH SARANA UNTUK MENGHARGAI BETAPA BERNILAINYA NIKMAT KESEHATAN.
Kita baru bisa merasakan betapa nikmatnya sehat setelah kita mengalami sakit.
Demikian antara lain hikmah dan cara menghadapi ujian sakit, supaya bisa lulus dan mendapat
balasan kasih sayangbAlloh dan Surga Nya. Tentu masih banyak hikmah sakit, namun ini hanya
bbrp yang bisa saya satukan dari beberapa ceramah yang saya ikuti, dan dari pendalaman
pemahaman saya, ketika saya dalam kondisi sakit.
Semoga ada manfaatnya, dan bisa membuat sabar dan tabah baginteman,sahabat dan keluarga yang sedang sakit, terlebih bagi diri saya sendiri. Amin.
Ketika aku mendengar ceramah tentang keutamaan sakit, beserta beberapa pahala dan ANUGRAH dari Alloh bila kita menerima dengan Ihlas dan sabar, sepertinya biasa saja. Saya dengarkan namun tidak begitu saya perhatikan secara khusus, malah dg bercanda aku berkata kepada teman 2 ku " Pasti amat sulit ya, sabar dan ikhlas ketika kita diuji sakit. Yang ada pasti mengeluh dan bertanya kenapa kok aku yang sakit?. Teman temanku malah ikutan menyetujui pernyataanku. Sama sekali tdk terpikir dihatiku untuk menelaah lebih lanjut, bagaimana inti atau hikmah dari sabda Rasul tentang sakit ini.
Waktu terus berjalan, dan usiaku juga bertambah dari tahun ke tahun, tiada terasa satu demi satu penyakit mulai berdatangan di tubuhku, dari yang ringan sampai agak berat. Adakalanya aku bisa sabar dan ikhlas, namun adakalanya aku tidak sabar, marah,menangis,mengeluh dan sejumlah kegiatan negatif lainnya, dalam merespon rasa sakit yang saya rasakan.
Sampailah dua tahun belakangan ini, kira kira pertengahan tahun 2009. Aku mengalami suatu
ujian dalam hidup yang bagiku sangatlah berat ( mungkin bagi orang lain tidak begitu), tapi
bagi saya yang selama hidup saya,selalu menjunjung tinggi kesetiaan dan putihnya kasih sayang,
adalah bagai sengatan listrik yang mampu membakar tubuhku. Sejak itu...kesehatanku menurun
drastis, Yang paling mengguncang hatiku, ketika aku di vonis ada tumor di indung telor dan krn tidak tahu keganasannya, maka selain oprasi pengangkatan tumor, maka rahimkupun akan diangkat.
Kucoba tegar ketika dokter mengatakannya padaku. Namun dalam hatiku rasanya mau hancur, beribu ketakutan berkumpul menjadi satu. Mendengar kata oprasi saja aku sudah ketakutan, apalagi
harus merelakan rahimku juga. Aku menangis hampir dua hari dua malam..untunglah waktu itu
menjelang hari raya haji, dimana saatnya hamba Alloh yang bertakwa untuk melaksanakan korban.
Tiba tiba timbul satu kesadaran dalam hatiku, mungkin kali ini Alloh meminta aku berkorban,
tidak sekedar kambing atau sapi, tapi rahimku, tempat anak anakku dulu aku kandung. Aku makin
semangat mendekatkan diri pada Alloh, setiap malam di tengah sholat tahajudku..aku brrsimpuh
dan merintih mohon ampun seraya mengucapkan " ya ALLOH, telah 50 tahun hamba Kau Pinjami rahim ini, sekarang waktu mau Kau ambil kembali, kenapa aku seolah tidak terima? Padahal jangankan
rahimku kalaupun toh nyawaku Engkau ambil,hamba tidak mampu mencegahnya....Ambillah Ya Alloh,
kalau rahim ini harus kau ambil, tapi jangan Kau ambil nyawaku dulu,tolong panjangkan usiaku
sedikit lagi saja, sampai aku mengantarkan anak anakku ke gerbong hidup baru mereka..kabulkan ya ROBB...doa hamba yang banyak dosa ini. Amin.
Alloh maha besar, begitu aku merelakan dan ikhlas menyerahkan rahimku, justru Alloh
berkehendak lain. Aku hanya oprasi pengangkatan tumor, namun rahimku tidak diangkat, artinya Alloh masih meminjamkan rahim ini untuk tetap ditubuhku, Semoga sampai aku menghadap Nya
kelak.
Dari kejadian ini aku makin intens mempelajari tentang ujian sakit...apa sih ujian sakit itu? Apa pahalanya? Kenapa dikatakan ANUGRAH? Dan bagaimana kita menyikapi rasa sakit yang setiap
saat diujikan oleh Alloh buat hamba Nya ?
Didunia ini adalah tempat ujian, dan salah satu ujian bagi hamba Alloh adalah merasakan sakit. Kita kadang lulus kalau diuji dengan masalah, diuji dengan harta, diuji dengan kemiskinan. Namun ketika diuji sakit, banyak yang tidak lulus. Saya juga merasakan bahwa saya tidak lulus ketika saya diuji dengan sakit. Karena saya kurang sabar, banyak mengeluh bahkan menangis karena rada sakit yang sangat. Bagi yang tidak lulus, maka tidak ada yang di dapat selain
penderitaan dan penderitaan, dari rasa sakit yang dideritanya.
Agar kita bisa mendapatkan hal yang positif atau hikmah dan manfaat dari sakit yang kita
derita, maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.
Pertama, TIDAK MENGELUH :
Yakinlah bahwa apa saja yang menimpa Anda, baik yang menyenangkan atau menyusahkan, itu sudah ditakdirkan oleh Alloh SWT.
Kedua, SABAR :
jika kita sabar ketika sakit, maka kita akan meraih keuntungan besar, yaitu DOSA DOSA AKAN TERHAPUS,Derajad kita akan diangkat dan kita dimasukkan ledakan surga.
Sabar yang paling utama adalah ketika kita ditimpa sakit,dia langsung menyadari bahwa semua
itu adalah takdir Alloh dan dia menghadapinya dengan sabar tanpa mengeluh, Apapun menggugat.
Ketiga, SAKIT ADALAH TANDA SESEORANG DICINTAI ALLOH :
Setiap orang tentu ingin disayang oleh Alloh, dan diantara tanda Alloh mencintai seseorang adalah menjadikannya sakit.
Keempat, SAKIT ADALAH SARANA UNTUK MENGHARGAI BETAPA BERNILAINYA NIKMAT KESEHATAN.
Kita baru bisa merasakan betapa nikmatnya sehat setelah kita mengalami sakit.
Demikian antara lain hikmah dan cara menghadapi ujian sakit, supaya bisa lulus dan mendapat
balasan kasih sayangbAlloh dan Surga Nya. Tentu masih banyak hikmah sakit, namun ini hanya
bbrp yang bisa saya satukan dari beberapa ceramah yang saya ikuti, dan dari pendalaman
pemahaman saya, ketika saya dalam kondisi sakit.
Semoga ada manfaatnya, dan bisa membuat sabar dan tabah baginteman,sahabat dan keluarga yang sedang sakit, terlebih bagi diri saya sendiri. Amin.
Selasa, 22 Maret 2011
KASIH SAYANG ISTRI YANG TERABAIKAN.
UNTUK SEORANG SAHABAT.
Masih terbayang dengan jelas dalam ingatanku, bagaimana rasanya hatiku ketika siang itu aku menerima SMS dari seorang wanita, yang isinya sungguh tidak pernah terbayang dalam pikiranku kalau suatu saat dalam satu episode hidupku, aku akan mendapat SMS seperti itu.
Selama hampir 27 tahun aku menjadi seorang isteri, aku berusaha menjaga cinta dan kesetiaanku. Aku sangat bersyukur telah dikaruniai Alloh seorang Suami yg baik dan sholeh. Sebagai bentuk syukurku kpd Nya dan sebagai baktiku, maka kujaga setiap ucapan,sikap maupun tindakan,agar selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat suami, dimanapun aku berada. Baik dihadapan suami maupun dibelakangnya. Aku jaga hartanya dan kurawat serta kudidik anak anak dengan sebaik baiknya. Aku juga tidak pernah bermain main atau sekedar bercanda mengirim atau menulis kata kata rayuan dalam SMS, FB, Chatting dan lainnya, namun.... hari itu aku sangat terkejut karena menerima SMS seorang wanita yang tentu dia juga seorang istri dan ibu.
Kubaca dan kubaca berulang ulang, isi SMS tersebut, sambil berpikir keras kenapa aku sampai bisa menerima SMS seperti itu.
"Mbak Ira, Saya sungguh minta tolong kepada mbak, kalau suamiku SMS, jangan dibalas. Saya tahu tidak ada apapun dihati mbak untuk suami saya, namun....tidak demikian dengan suami saya. Selama hampir 30 tahun, nama mbak selalu dihatinya, memuja mbak bagaikan bidadari dan selalu mengikuti cerita kehidupan mbak bersama keluarga, meskipun secara diam diam. Saya dan anak anak tak henti menyadarkannya bahwa mbak bukanlah dicipta untuknya. Namun tidak pernah berhasil. Selama ini saya diam,karena suami saya hanya sebatas mengagumi dan mengenang mbak Ira, namun tidak cukup punya keberanian untuk menghubungi apalagi bertemu. Jadi aku merasa aman aman saja. Namun saya tahu akhir akhir ini dia berusaha menghubungi mbak. Saya tahu dia SMS mbak lagi. Saya sungguh minta TOLONG, jangan dibalas kalau suamiku menghubungi mbak."( Rita)
Tak terasa airmata bening berjatuhan dipipiku. Aku seolah bisa merasakan bagaimana hancur lebur hati seorang istri, bila suaminya terikat dengan masa lalu demikian kuatnya. Dengan menahan kesedihan yang dalam, kubalas SMS Ratih istri seorang yang pernah menjadi sahabatku diusia remajaku. Kukatakan SAHABAT, karena kami tidak pernah berpacaran, kami hanya sahabat pena yang hanya bertemu beberapa kali.
Masih terbayang dengan jelas dalam ingatanku, bagaimana rasanya hatiku ketika siang itu aku menerima SMS dari seorang wanita, yang isinya sungguh tidak pernah terbayang dalam pikiranku kalau suatu saat dalam satu episode hidupku, aku akan mendapat SMS seperti itu.
Selama hampir 27 tahun aku menjadi seorang isteri, aku berusaha menjaga cinta dan kesetiaanku. Aku sangat bersyukur telah dikaruniai Alloh seorang Suami yg baik dan sholeh. Sebagai bentuk syukurku kpd Nya dan sebagai baktiku, maka kujaga setiap ucapan,sikap maupun tindakan,agar selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat suami, dimanapun aku berada. Baik dihadapan suami maupun dibelakangnya. Aku jaga hartanya dan kurawat serta kudidik anak anak dengan sebaik baiknya. Aku juga tidak pernah bermain main atau sekedar bercanda mengirim atau menulis kata kata rayuan dalam SMS, FB, Chatting dan lainnya, namun.... hari itu aku sangat terkejut karena menerima SMS seorang wanita yang tentu dia juga seorang istri dan ibu.
Kubaca dan kubaca berulang ulang, isi SMS tersebut, sambil berpikir keras kenapa aku sampai bisa menerima SMS seperti itu.
"Mbak Ira, Saya sungguh minta tolong kepada mbak, kalau suamiku SMS, jangan dibalas. Saya tahu tidak ada apapun dihati mbak untuk suami saya, namun....tidak demikian dengan suami saya. Selama hampir 30 tahun, nama mbak selalu dihatinya, memuja mbak bagaikan bidadari dan selalu mengikuti cerita kehidupan mbak bersama keluarga, meskipun secara diam diam. Saya dan anak anak tak henti menyadarkannya bahwa mbak bukanlah dicipta untuknya. Namun tidak pernah berhasil. Selama ini saya diam,karena suami saya hanya sebatas mengagumi dan mengenang mbak Ira, namun tidak cukup punya keberanian untuk menghubungi apalagi bertemu. Jadi aku merasa aman aman saja. Namun saya tahu akhir akhir ini dia berusaha menghubungi mbak. Saya tahu dia SMS mbak lagi. Saya sungguh minta TOLONG, jangan dibalas kalau suamiku menghubungi mbak."( Rita)
Tak terasa airmata bening berjatuhan dipipiku. Aku seolah bisa merasakan bagaimana hancur lebur hati seorang istri, bila suaminya terikat dengan masa lalu demikian kuatnya. Dengan menahan kesedihan yang dalam, kubalas SMS Ratih istri seorang yang pernah menjadi sahabatku diusia remajaku. Kukatakan SAHABAT, karena kami tidak pernah berpacaran, kami hanya sahabat pena yang hanya bertemu beberapa kali.
"Mbak Ratih, dengan segala hormat,dan acungan jempol buat ketegaran hati mbak Ratih sebagai seorang Istri, yang suaminya punya ikatan kuat dengan masa lalunya. Terlepas salah atau benar, saya mohon maaf, kalau tanpa saya sadari, saya telah menjadi penyebab ketidakbahagiaan hati mbak dan keluarga. Sungguh saya tidak menyangka kalau ada cerita semacam ini. Saya juga seorang istri mbak, dan saya pasti juga akan sangat menderita kalau suami saya masih memuja wanita masa lalunya. Tidak usah cemas atau khawatir, PEGANG JANJI SAYA, bahwa kalau di SMS saya dengan alasan apapun, saya TIDAK AKAN PERNAH MEMBALASnya. Ketahuilah mbak, beberapa hari yang lalu memang suami mbak SMS saya, bercerita kalau dia sekarang sedang sakit, dan usianya mungkin sudah tidak lama lagi. sebagai orang yang pernah mengenalnya, saya membalas dan memberi motivasi agar kuat, krn tidak ada seorangpun yang tahu kapan kita akan menghadap NYA. Hanya sebatas itu, tidak ada canda, tawa atau rayuan. Saya hanya memberi sebuah doa agar dia kuat dalam sakitnya.
Saya yakin mbak Ratih juga tahu, kalau saya TIDAK PERNAH dan TIDAK AKAN PERNAH menanggapi perasaan hati suami mbak. Saya sudah bahagia dengan suami dan anak anak saya, jadi untuk apa harus mengorbankan dua keluarga? Semasa muda dulu, sayapun tidak pernah merespons atau berhubungan sebagai seorang kekasih. Maka mbak bisa tenang dan jangan meragukan saya."(Ira).
Hatiku agak lega setelah SMS itu kukirim. Ternyata hanya berselang 10 menit, ada balasan dari Ratih. "Mbak Ira yang baik, jangan salah paham, saya tahu dan yakin, bahwa TIDAK ADA APAPUN di hati mbak, saya hanya menjaga hati suami saya, jangan sampai dia mendapat dosa karena mengaguami wanita yang bukan muhrim nya. Saya telah menjaga hampir 30 tahun.(Karena sejak kami kenal, suami saya sudah mengatakan bahwa hatinya telah milik orang lain.) Saya bersedia mendampinginya, karena saya pikir dengan berlalunya waktu, cinta akan pudar, dan dia akan melihat kenyataan bahwa sayalah yang ada disisinya. TIDAK pernah terlintas sedikitpun dalam hati saya, bahwa kekagumannya kepada mbak tidak pernah luntur apalagi menghilang.
TERIMAKASIH MBAK, Karena telah mengerti dan mau berjanji kepada saya. Terimakasih atas bantuan mbak, saya sudah lelah lahir batin, dan membaca SMS mbak, saya jadi semangat lagi.Semoga usaha saya tdk sia sia.dan keluarga saya bisa bahagia"( Ratih).
Ada sedikit kelegaan di hati, karena saya bisa membangkitkan harapannya dan mengurangi sedikit beban batinnya. Meski aku tidak kenal dengan baik, namun aku bisa merasakan bagaimana kepedihan hatinya karena kasih dan sayangnya kepada suami, telah diabaikan selama itu.
Saya pikir cerita sudah berakhir sampai disini, namun ternyata si suami tetap berusaha SMS saya... minta doa, saran atau apa lagi alasannya. Saya tidak menghiraukan karena saya sudah berjanji, dan kalau saya sudah berjanji, maka saya akan memegang teguh janji itu, meskipun berat sekalipun.
Sahabatku itu rupanya tidak putus asa, tetap SMS dengan menggunakan no yang berbeda beda, dan kadang menyamar sebagai mahasiswa saya. Meskipun tidak ada yang aneh dalam SMS nya, namun aku terganggu juga, maka dengan menahan rasa kesal, kubalas SMSnya.
"Dengan menyesal saya katakan, bahwa saya tidak akan pernah membalas SMS Anda lagi, karena saya sudah berjanji dengan istrimu. Walau dengan alasan apapun dan demi apapun, aku TIDAK AKAN membalas SMS Anda. Hargai istri Anda, dan sayangi dia, tebus kesalahnamu selama 30 tahun ini. Bahagiaakn Ratih istrimu, Mumpung masih ada waktu. Saya doakan keluargamu bahagia dan rukun sampai tua".
Sebetulnya aku nggak sampai hati menulis SMS seperti itu, tapi aku kuatkan dan mantapkan hatiku, karena aku tidak mau ada hati yang terluka karena aku. Aku cukup tahu bagaimana rasanya hati yang terluka, dan aku tidak mau ada wanita lain yang menderita karena aku Semoga Alloh SWT merukunkan mereka dan menurunkan kasih sayang diantara keduanya. Sungguh doaku ini keluar dari hati yang tulus, meskipun aku tahu tidak mudah menyembuhkan hati seorang istri yang terluka, tapi semoga kali ini Doaku dikabulkan oleh yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Aku tidak bisa menghakimi mereka, karena aku tidak tahu rahasia Alloh dalam menciptakan alur kehidupan yang demikian menyakitkan bagi seorang istri semacam Ratih. Dan aku menegaskan kembali kepada sahabatku itu, bahwa seharusnya dia bersyukur talah dikaruniai seorang istri yang mempunyai pengertian dan kasih sayang yang begitu besar.
Pesan terakhirku buat sahabat dimasa remajaku, bahwa yang seharusnya menjadi bidadari dan mutiara hatimu bukanlah aku, namun istrimu yang setiap saat dengan setia mendampingimu, baik dalam keadaan senang maupun susah. Di dunia ini, tidak setiap keinginan bisa terkabul, tidak setiap asa bisa diraih, kita hanya lah wayang yang melakoni suatu peran yang telah dipersiapkan oleh yang maha Agung. Dan peranku kali ini adalah disamping suami dan anak-anakku terkasih, dan tentu saya juga berharap bahwa saya adalah bidadari dan mutiara di hati suami dan anak anakku. Demikian juga yang menjadi peran bagimu, kamu menjadi panutan dan pemimpin bagi keluargamu, istri dan anak anakmu tercinta.
( BUAT SAHABATKU DAN RATIH ISTRINYA).
Saya yakin mbak Ratih juga tahu, kalau saya TIDAK PERNAH dan TIDAK AKAN PERNAH menanggapi perasaan hati suami mbak. Saya sudah bahagia dengan suami dan anak anak saya, jadi untuk apa harus mengorbankan dua keluarga? Semasa muda dulu, sayapun tidak pernah merespons atau berhubungan sebagai seorang kekasih. Maka mbak bisa tenang dan jangan meragukan saya."(Ira).
Hatiku agak lega setelah SMS itu kukirim. Ternyata hanya berselang 10 menit, ada balasan dari Ratih. "Mbak Ira yang baik, jangan salah paham, saya tahu dan yakin, bahwa TIDAK ADA APAPUN di hati mbak, saya hanya menjaga hati suami saya, jangan sampai dia mendapat dosa karena mengaguami wanita yang bukan muhrim nya. Saya telah menjaga hampir 30 tahun.(Karena sejak kami kenal, suami saya sudah mengatakan bahwa hatinya telah milik orang lain.) Saya bersedia mendampinginya, karena saya pikir dengan berlalunya waktu, cinta akan pudar, dan dia akan melihat kenyataan bahwa sayalah yang ada disisinya. TIDAK pernah terlintas sedikitpun dalam hati saya, bahwa kekagumannya kepada mbak tidak pernah luntur apalagi menghilang.
TERIMAKASIH MBAK, Karena telah mengerti dan mau berjanji kepada saya. Terimakasih atas bantuan mbak, saya sudah lelah lahir batin, dan membaca SMS mbak, saya jadi semangat lagi.Semoga usaha saya tdk sia sia.dan keluarga saya bisa bahagia"( Ratih).
Ada sedikit kelegaan di hati, karena saya bisa membangkitkan harapannya dan mengurangi sedikit beban batinnya. Meski aku tidak kenal dengan baik, namun aku bisa merasakan bagaimana kepedihan hatinya karena kasih dan sayangnya kepada suami, telah diabaikan selama itu.
Saya pikir cerita sudah berakhir sampai disini, namun ternyata si suami tetap berusaha SMS saya... minta doa, saran atau apa lagi alasannya. Saya tidak menghiraukan karena saya sudah berjanji, dan kalau saya sudah berjanji, maka saya akan memegang teguh janji itu, meskipun berat sekalipun.
Sahabatku itu rupanya tidak putus asa, tetap SMS dengan menggunakan no yang berbeda beda, dan kadang menyamar sebagai mahasiswa saya. Meskipun tidak ada yang aneh dalam SMS nya, namun aku terganggu juga, maka dengan menahan rasa kesal, kubalas SMSnya.
"Dengan menyesal saya katakan, bahwa saya tidak akan pernah membalas SMS Anda lagi, karena saya sudah berjanji dengan istrimu. Walau dengan alasan apapun dan demi apapun, aku TIDAK AKAN membalas SMS Anda. Hargai istri Anda, dan sayangi dia, tebus kesalahnamu selama 30 tahun ini. Bahagiaakn Ratih istrimu, Mumpung masih ada waktu. Saya doakan keluargamu bahagia dan rukun sampai tua".
Sebetulnya aku nggak sampai hati menulis SMS seperti itu, tapi aku kuatkan dan mantapkan hatiku, karena aku tidak mau ada hati yang terluka karena aku. Aku cukup tahu bagaimana rasanya hati yang terluka, dan aku tidak mau ada wanita lain yang menderita karena aku Semoga Alloh SWT merukunkan mereka dan menurunkan kasih sayang diantara keduanya. Sungguh doaku ini keluar dari hati yang tulus, meskipun aku tahu tidak mudah menyembuhkan hati seorang istri yang terluka, tapi semoga kali ini Doaku dikabulkan oleh yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Aku tidak bisa menghakimi mereka, karena aku tidak tahu rahasia Alloh dalam menciptakan alur kehidupan yang demikian menyakitkan bagi seorang istri semacam Ratih. Dan aku menegaskan kembali kepada sahabatku itu, bahwa seharusnya dia bersyukur talah dikaruniai seorang istri yang mempunyai pengertian dan kasih sayang yang begitu besar.
Pesan terakhirku buat sahabat dimasa remajaku, bahwa yang seharusnya menjadi bidadari dan mutiara hatimu bukanlah aku, namun istrimu yang setiap saat dengan setia mendampingimu, baik dalam keadaan senang maupun susah. Di dunia ini, tidak setiap keinginan bisa terkabul, tidak setiap asa bisa diraih, kita hanya lah wayang yang melakoni suatu peran yang telah dipersiapkan oleh yang maha Agung. Dan peranku kali ini adalah disamping suami dan anak-anakku terkasih, dan tentu saya juga berharap bahwa saya adalah bidadari dan mutiara di hati suami dan anak anakku. Demikian juga yang menjadi peran bagimu, kamu menjadi panutan dan pemimpin bagi keluargamu, istri dan anak anakmu tercinta.
( BUAT SAHABATKU DAN RATIH ISTRINYA).
Langganan:
Postingan (Atom)